Langsung ke konten utama

Varises

Varises adalah pembuluh darah vena yang membengkak dan tampak dekat dari permukaan kulit. Pembuluh vena membawa darah dengan rendah oksigen dari sel dan jaringan kembali ke jantung, di mana darah bisa kembali mendapatkan oksigen.
Masalah pada pembuluh vena ini dapat terjadi di bagian mana pun pada tubuh Anda. Namun, paling sering terjadi pada kaki. Kondisi ini sangat umum dihadapi banyak orang.
Kadang tidak berbahaya, namun perlu penanganan dokter ketika gejala yang ditimbulkan cukup mengganggu atau berisiko menyebabkan komplikasi.
Penyebab Varises
Varises disebabkan karena katup vena melemah dan tidak mampu menahan akumulasi darah. Penyakit ini tidak menular ataupun diturunkan namun varises biasanya terjadi dalam satu keluarga.
Awalnya, vena yang bertugas membawa darah dari jaringan tubuh ke jantung. Pembuluh darah ini memiliki katup satu arah yang membantu menjaga darah mengalir ke jantung Anda. Jika katup lemah atau rusak, darah dapat kembali dan menyatu di pembuluh darah Anda. Ini menyebabkan pembuluh darah vena membengkak, menonjol, dan terlihat di permukaan kulit.
Obat & Pengobatan
Stoking kompresi
Stoking ini memberikan tekanan yang stabil untuk membantu memindahkan darah kembali ke jantung Anda. Tekanan yang stabil juga mengurangi pembengkakan di kaki bagian bawah dan mengurangi risiko pembekuan darah. Namun, Anda masih memiliki pembuluh darah kaki yang terlihat.
Jika Anda membutuhkan stocking kompresi, dokter kulit dapat memeriksa Anda sehingga Anda mendapatkan ukuran yang tepat dan jumlah tekanan yang tepat.
Skleroterapi
Ini adalah perawatan paling umum untuk pembengkakan pembuluh vena. Skleroterapi membuat dinding vena saling menempel sehingga darah tidak bisa mengalir lagi. Ini meningkatkan sirkulasi pada area yang bermasalah dan mengurangi pembengkakan.
Saat ini, dokter kulit menggunakannya untuk mengobati spider veins dan varises kecil. Jika Anda melakukan pengobatan ini, perawatannya sebagai berikut ini:
·         Dokter kulit Anda akan menyuntikkan obat ke dalam area vena yang bengkak
·         Setelah suntikan, dokter kulit Anda dapat memijat daerah tersebut
·         Kemudian, Anda diminta untuk menggunakan stocking kompresi di kaki
Untuk mencegah kemungkinan efek samping, Anda harus berjalan kaki setiap hari dan memakai stoking kompresi sesuai petunjuk. Sebagian besar pasien memakai stoking kompresi selama 2 hingga 6 minggu. Anda dapat kembali bekerja dan sebagian besar kegiatan keesokan harinya.
Setelah melakukan pengobatan ini, biasanya spider veins akan hilang dalam 3 atau 6 minggu. Sementara varises membutuhkan waktu 3 hingga 4 bulan agar hilang. Untuk mendapatkan hasil terbaik, Anda mungkin memerlukan 2 atau 3 perawatan.
Perawatan laser
Pengobatan ini dilakukan dengan mengarahkan sinar laser pada vena yang membengkak. Sinar ini dapat mengecilkan pembuluh darah tanpa merusak kulit yang terkena. Setelah disinari, Anda harus memakai stoking kompresi dan melindungi area tersebut dari paparan sinar matahari selama 3 hingga 4 minggu. Tujuannya, supaya bintik hitam tidak terbentuk pada kulit yang terkena laser.
Baru-baru ini sedang dikembangkan terapi laser endovenous (EVLT) dan radiofrequency ablation (RFA). Keduanya bekerja dengan cara mengangkat pembuluh vena yang membengkak. EVLT biasanya direkomendasikan untuk mengobati spider veins dan varises kecil. Sementara, RFA digunakan untuk mengobati varises yang besar. Inilah tahap-tahap yang dilaku, kan selama perawatan:
·         Pemberian anestesi pada area kulit yang memiliki pembengkakan vena untuk menghilangkan rasa sakit
·         Dokter membuat sayatan kecil dan memasukkan serat laser untuk EVLT atau kateter ke pembuluh darah untuk RFA
·         Dokter akan mengaktifkan laser dan memanaskan vena agar mengecil.
Dibutuhkan sekitar 1 tahun untuk menghilangkan pembuluh vena yang membengkak dengan baik EVLT dan RFA. Untuk mendapatkan hasil terbaik, Anda mungkin memerlukan lebih dari satu kali perawatan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RANGKA,OTOT DAN PESAWAT SEDERHANA

A.SISTEM RANGKA MANUSIA Kerangka tubuh manusia terletak di dalam tubuh ditutupi oleh kulit dan daging sehingga disebut rangka dalam. Rangka berfungsi untuk menunjang tubuh dan memberi bentuk tubuh, sebagai tempat melekatnya otot-otot rangka. Rangka juga  berfungsi sebagai alat gerak pasif dan  pelindung bagian tubuh yang lunak. Rongga tulang pada rangka manusia yang  bersumsum merah merupakan pusat  penghasil sel-sel darah.  Rangka manusia terdiri dari ± 206 ruas tulang yang mempunyai ukuran dan  bentuk yang bervariasi. Tulang-tulang penyusun rangka dikelompokkan menjadi tulang tengkorak, tulang pembentuk tubuh dan tulang anggota gerak Anggota gerak dikelompokkan menjadi anggota gerak atas dan anggota gerak bawah. Tulang anggota gerak atas terdiri dari lengan, tulang hasta, tulang pengumpil, tulang  pergelangan tangan, tulang telapak tangan dan tulang jari tangan. Tulang anggota gerak bawah terdiri dari tulang paha, tulang kering, tulang betis, tulang pergelangan kaki, tul

Jenis dan Fungsi Organ Pencernaan Utama dan Tambahan Pada Manusia

Jenis dan Fungsi Organ Pencernaan Utama dan Tambahan Pada Manusia Sahabat Pendidikan sekalian, artikel berikut akan membahas mengenai system pencernaan pada tubuh manusia mulai dari proses pencernaan utama hingga system pencernaan tambahan yang didalamnya akan diterangkan mengenai struktur dan fungsi pencernaan itu sendiri, dan untuk mempersingkat waktu mari kita sama-sama menyimak ulasan berikut ini ! Makanan diperlukan tubuh untuk memasok energy keseluruh tubuh. Makan diproses didalm tubuh melalui 4 tahap yaitu : ingesti, ( proses memasukkan makanan kedalam mulut ), digesti ( pencernaan ), absorpi ( penyerapan ), dan defekasi ( pengeluaran ). Pada saat masakan masuk kedalam mulut, proses pencernaan dimulai. Pencernaan merupakan proses memecah makanan menjad molekul kecil sehingga dapat diserap oleh tubuh melalui pembuluh darah. Selanjudnya, molekul makanan dari darah masuk kedalam sel melintasi membrane sel . molekul yang tidk digunakan dan tidak dibutuhkan oleh tubuh akan d

Hipotensi dan Hipertensi

Hipotensi      Darah rendah atau hipotensi adalah kondisi ketika tekanan darah berada di bawah 90/60 mmHg. Hipotensi umumnya tidak berbahaya dan dapat dialami oleh siapa saja. Namun pada beberapa orang,   hipotensi dapat menyebabkan pusing dan lemas.      Tekanan darah normal berkisar antara 90/60 mmHg dan 120/80 mmHg. Ketika tekanan darah berada di bawah rentang tersebut, maka seseorang dapat dikatakan menderita hipotensi. Meskipun umumnya tidak berbahaya, hipotensi dapat menjadi gejala dari suatu penyakit yang sedang diderita. 1. Penyebab Hipotensi      Tekanan darah dapat berubah sepanjang waktu, tergantung kondisi dan aktivitas yang dilakukan tiap orang. Kondisi ini merupakan hal yang normal, karena tekanan darah dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk pertambahan usia dan keturunan. 2. Pengobatan Hipotensi      Jika Anda mengalami hipotensi yang disertai gejala, tindakan pertama yang perlu dilakukan adalah duduk atau berbaring. Posisikan kaki lebih tinggi dari jantung dan pertaha