Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2019

Hipotensi dan Hipertensi

Hipotensi      Darah rendah atau hipotensi adalah kondisi ketika tekanan darah berada di bawah 90/60 mmHg. Hipotensi umumnya tidak berbahaya dan dapat dialami oleh siapa saja. Namun pada beberapa orang,   hipotensi dapat menyebabkan pusing dan lemas.      Tekanan darah normal berkisar antara 90/60 mmHg dan 120/80 mmHg. Ketika tekanan darah berada di bawah rentang tersebut, maka seseorang dapat dikatakan menderita hipotensi. Meskipun umumnya tidak berbahaya, hipotensi dapat menjadi gejala dari suatu penyakit yang sedang diderita. 1. Penyebab Hipotensi      Tekanan darah dapat berubah sepanjang waktu, tergantung kondisi dan aktivitas yang dilakukan tiap orang. Kondisi ini merupakan hal yang normal, karena tekanan darah dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk pertambahan usia dan keturunan. 2. Pengobatan Hipotensi      Jika Anda mengalami hipotensi yang disertai gejala, tindakan pertama yang perlu dilakukan adalah duduk atau berbaring. Posisikan kaki lebih tinggi dari jantung dan pertaha

Anemia

Anemia adalah suatu kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah yang mengandung hemoglobin untuk menyebarkan oksigen ke seluruh organ tubuh. Dengan kondisi tersebut, penderita biasanya akan merasa letih dan lelah, sehingga tidak dapat melakukan aktivitas secara optimal. Anemia dapat terjadi dalam jangka waktu pendek maupun panjang, dengan tingkat keparahan ringan sampai berat. Pengobatan kondisi ini bervariasi tergantung pada penyebabnya. Anemia dapat diobati dengan mengonsumsi suplemen secara rutin atau prosedur pengobatan khusus. Penyebab Anemia Anemia terjadi pada saat tubuh kekurangan sel darah merah sehat yang mengandung hemoglobin. Terdapat sekitar 400 kondisi yang dapat menyebabkan anemia pada seseorang dan dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu: Tubuh tidak cukup memproduksi sel darah merah. Terjadi perdarahan yang menyebabkan tubuh kehilangan darah lebih cepat dibanding kemampuan tubuh untuk memproduksi darah. Kelainan pada reaksi tubuh dengan menghancurkan sel darah merah ya

Varises

Varises adalah pembuluh darah vena yang membengkak dan tampak dekat dari permukaan kulit. Pembuluh vena membawa darah dengan rendah oksigen dari sel dan jaringan kembali ke jantung, di mana darah bisa kembali mendapatkan oksigen. Masalah pada pembuluh vena ini dapat terjadi di bagian mana pun pada tubuh Anda. Namun, paling sering terjadi pada kaki. Kondisi ini sangat umum dihadapi banyak orang. Kadang tidak berbahaya, namun perlu penanganan dokter ketika gejala yang ditimbulkan cukup mengganggu atau berisiko menyebabkan komplikasi. Penyebab  Varises Varises disebabkan karena katup vena melemah dan tidak mampu menahan akumulasi darah. Penyakit ini tidak menular ataupun diturunkan namun varises biasanya terjadi dalam satu keluarga. Awalnya, vena yang bertugas membawa darah dari jaringan tubuh ke jantung. Pembuluh darah ini memiliki katup satu arah yang membantu menjaga darah mengalir ke jantung Anda.   Jika katup lemah atau rusak, darah dapat kembali dan menyatu di pembuluh da

Stroke

Stroke   adalah penyakit yang   mempengaruhi arteri   yang menuju dan   di dalam otak . Stroke terjadi   bila pembuluh darah   yang membawa oksigen   dan nutrisi   ke otak    diblokir   oleh bekuan   atau   semburan   akibat pecahnya pembuluh arteri di otak.   Ketika itu terjadi ,  bagian dari   otak   tidak bisa mendapatkan   darah   yang berisi   O ksigen , glukosa, dan zat makanan lain   yang dibutuhkan,   sehingga   sel-sel otak   dan   mati . Penyebab Suatu Stroke 1. Halangan/Rintangan pada Pembuluh Arteri Halangan dari suatu arteri di otak oleh suatu bekuan/gumpalan (thrombosis) adalah penyebab yang paling umum dari suatu stroke. Bagian dari otak yang disuplai oleh pembuluh darah yang tersumbat kemudian dicabut/dirampas darah dan oksigennya. Sebagai akibat dari pencabutan atau perampasan darah dan oksigen, sel-sel dari bagian otak itu mati. Secara khas, suatu bekuan atau gumpalan terbentuk dalam sebuah pembuluh darah kecil didalam otak yang sebelumnya telah dipersempit

Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner (PJK) adalah masalah jantung yang terjadi akibat penyempitan pembuluh arteri koroner. Pembuluh arteri koroner menyempit disebabkan oleh penumpukan plak kolesterol di dinding dalamnya untuk jangka waktu panjang. Penyempitan dinding arteri ini disebut  aterosklerosis . Seiring berjalannya waktu, PJK dapat menyebabkan otot jantung melemah sehingga menimbulkan komplikasi seperti  gagal jantung  dan  aritmia  (gangguan irama jantung) Tanda-tanda & Gejala 1. Nyeri dada (angina) Angina  adalah  nyeri dada yang teramat sangat intens akibat  otot jantung tidak mendapatkan cukup pasokan darah kaya oksigen. Rasa sakitnya mirip dicubit atau dada tertindih benda berat. Sensasi dicubit tersebut dapat menyebar ke pundak, lengan, leher, rahang, dan punggung kiri. Bisa juga seperti menembus dari depan dada ke punggung. Rasa nyeri dapat muncul dan menjadi lebih parah saat pasien sedang beraktivitas berat, misalnya berolahraga. Perlu Anda ketahui juga bahwa gejal

Jantung dan Pembuluh Darah

Letak jantung manusia berada pada dalam rongga dada agak ke sebelah kiri. Ukuran jantung manusia kurang lebih sama dengan kepalan masing – masing orang. Jantung manusia memiliki fungsi sebagai alat pemompa darah. Jantung manusia tersusun atas tiga lapisan, yaitu  endokardium ,  miokardium , dan  perikardium . Adapun penjelasan dari masing – masing lapisan tersebut yaitu sebagai berikut. Endokardium  merupakan suatu selaput yang membatasi ruangan jantung. Lapisan endokardium ini banyak mengandung pembuluh darah dan saraf. Miokardium  merupakan otot jantung yang strukturnya lurik namun sifat kerja yang dimiliki yaitu autonom.  Perikardium , merupakan suatu selaput pembungkus jantung yang memiliki fungsi untuk proteksi mekanis. Ruang jantung terdiri dari empat bagian yaitu atrium dexter, atrium sinister, ventrikel dexter, dan ventrikel sinister. Masing – masing ruang dapat dijelaskan sebagai berikut. Atrium dexter  memiliki fungsi untuk menerima darah dari seluruh tubuh.  Atr

Darah

Darah adalah komponen terpenting dari sistem peredaran darah. Darah memiliki fungsi sebagai pembawa nutrisi, oksigen, hormon, antibodi, serta berbagai zat lainnya, dari dan ke seluruh tubuh. Darah manusia terdiri dari beberapa bagian, yang meliputi plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah , merupakan cairan berwarna kekuningan pada darah yang bertugas membawa zat-zat penting, seperti hormon, protein, dan faktor pembekuan darah. Sel darah merah (eritosit), sebagai pembawa oksigen dan karbon dioksida. Sel darah putih  (leukosit), membantu mempertahankan tubuh dari infeksi virus, kuman, jamur, dan parasit. Keping darah (trombosit), dibutuhkan tubuh untuk membantu  proses pembekuan darah . Mekanisme Sistem Peredaran Darah Manusia Sistem peredaran darah manusia dapat terbagi menjadi tiga, yakni sirkulasi sistemik, sirkulasi pulmonal, dan sirkulasi koroner. Ketiga sirkulasi ini saling bekerja sama untuk memastikan kelangsungan hidup manusia. Sirkulasi sistemik Sirkulasi siste

upaya pencegahan diri dari bahaya narkoba

Zat adiktif dan psikotropika akan memberikan manfaat jika dipakai untuk tujuan yang benar, misalnya untuk tujuan ilmu pengetahuan dan pelayanan kesehatan. Dalam bidang kedokteran, misalnya satu jenis narkotika diberikan kepada pasien yang menderita rasa sakit luar biasa karena suatu penyakit atau setelah menjalani suatu operasi. Contoh lain, satu zat jenis psikotropika diberikan kepada pasien penderita gangguan jiwa yang sedang mengamuk dan tak dapat ditenangkan dengan caracara lain. Jika pemakaian zat adiktif dan psikotropika dipakai di luar tujuan yang benar, itu sudah termasuk penyalahgunaan dan harus diupayakan pencegahannya. Penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika sangat berbahaya bagi diri sendiri, keluarga, maupun kehidupan sosial di sekitar kita. Dampak negatif pemakaian zat adiktif dan psikotropika pada diri sendiri, yaitu rusaknya sel saraf, menimbulkan ketergantungan, perubahan tingkah laku, dan menimbulkan penyakit (jantung, radang lambung dan hati, merusak pankreas,

Dampak Penggunaan Zat Adiktif bagi Kesehatan

DAMPAK PENGGUNAAN ZAT  ADIKTIF BAGI KESEHATAN  Zat adiktif adalah istilah untuk zat-zat yang pemakaiannya dapat menimbulkan ketergantungan fisik yang kuat dan ketergantungan psikologis yang panjang (drug dependence). Kelompok zat adiktif adalah narkotika (zat atau obat yang berasal dari tanaman) atau bukan tanaman, baik sintetik maupun semisintetik, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, mengurangi sampai menghilangkan rasa sakit, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Jenis zat adiktif yaitu : Zat adiktif memiliki beberapa dampak penggunaan oleh manusia yang dapat dibagi menjadi 3,yaitu dampak kesehatan,dampak sosial,dan dampak ekonomi. Dampak kesehatan yaitu sebagai berikut;  Dampak kesehatan akibat penggunaan zat adiktif dan psikotropika. 1.          Mengurangi kemampuan darah dalam menyimpan oksigen karena zat         ini mengandung racun yang berbahaya. 2.          Mengakibatkan kanker. 3.          Menyebabkan kesulitan dalam be