Penyakit jantung koroner (PJK) adalah masalah jantung yang terjadi akibat penyempitan pembuluh arteri koroner. Pembuluh arteri koroner menyempit disebabkan oleh penumpukan plak kolesterol di dinding dalamnya untuk jangka waktu panjang. Penyempitan dinding arteri ini disebut aterosklerosis.
Seiring berjalannya waktu, PJK dapat menyebabkan otot jantung melemah sehingga menimbulkan komplikasi seperti gagal jantung dan aritmia (gangguan irama jantung)
Tanda-tanda & Gejala
1. Nyeri dada (angina)
Angina adalah nyeri dada yang teramat sangat intens akibat otot jantung tidak mendapatkan cukup pasokan darah kaya oksigen. Rasa sakitnya mirip dicubit atau dada tertindih benda berat.
Sensasi dicubit tersebut dapat menyebar ke pundak, lengan, leher, rahang, dan punggung kiri. Bisa juga seperti menembus dari depan dada ke punggung. Rasa nyeri dapat muncul dan menjadi lebih parah saat pasien sedang beraktivitas berat, misalnya berolahraga.
Perlu Anda ketahui juga bahwa gejala angina pada pria dan wanita berbeda. Wanita cenderung melaporkan serangan jantung yang diawali kemunculan rasa nyeri spesifik di bawah dada dan perut bagian bawah.
Namun perlu diingat juga, tidak semua nyeri dada adalah gejala penyakit jantung koroner. Nyeri dada akibat angina umumnya biasa disertai oleh gejala lainnya, seperti keringat dingin.
2. Keringat dingin dan mual
Ketika pembuluh darah menyempit, otot-otot jantung akan kekurangan oksigen sehingga menyebabkan suatu kondisi yang disebut iskemia. Kondisi ini akan memicu suatu sensasi yang sering dideskripsikan sebagai keringat dingin. Di sisi lain, iskemia juga dapat memicu reaksi mual dan muntah.
3. Sesak napas
Jantung yang tidak berfungsi normal kesulitan memompa darah segar ke paru sehingga Anda akan kesulitan bernapas. Selain itu, cairan yang berkumpul di paru-paru juga menyebabkan sesak napas bertambah parah.
Sesak napas yang jadi gejala PJK biasanya terjadi bersamaan dengan nyeri dada.
Penyebab
Penyebab penyakit jantung koroner ada banyak. Meski begitu, penelitian telah menunjukkan bahwa tekanan darah tinggi, kolesterol dan trigliserida tinggi, diabetes, kegemukan, kebiasaan merokok, dan peradangan pada pembuluh darah merupakan faktor utama yang melukai dinding arteri sehingga menyebabkan PJK.
Saat arteri rusak, plak akan lebih mudah menempel pada arteri dan lambat laun menebal. Penyempitan pembuluh kemudian akan menghambat aliran darah kaya oksigen ke jantung. Jika plak ini pecah, trombosit akan menempel pada luka di arteri dan membentuk gumpalan darah yang memblokir arteri. Hal ini dapat menyebabkan angina semakin parah.
Ketika bekuan darah cukup besar maka arteri akan tertekan, yang menyebabkan infark miokard atau kematian otot jantung.
Beberapa faktor yang dapat memengaruhi penyakit jantung koroner adalah:
- Usia lanjut. Semakin tua, arteri akan semakin menyempit dan rapuh.
- Pria lebih memiliki risiko terkena penyakit jantung koroner daripada wanita.
- Apabila ada anggota keluarga Anda menderita gangguan jantung, maka risiko PJK meningkat.
- Merokok. Nikotin dapat menyebabkan penyempitan arteri sementara carbon monoksida menyebabkan kerusakan pembuluh.
- Memiliki riwayat tekanan darah tinggi dan/atau kadar lemak darah yang tinggi.
- Memiliki trauma mental atau stres psikologis berat jangka waktu panjang.
Sementara aterosklerosis itu sendiri disebabkan oleh kebiasaan gaya hidup dan kondisi seperti:
- Jarang atau bahkan tidak aktif bergerak.
- Kelebihan berat badan atau obesitas.
- Makan makanan kurang sehat.
- Merokok.
- Kolesterol tinggi.
- Tekanan darah tinggi (hipertensi).
- Diabetes.
Tidak memiliki risiko tidak berarti Anda bebas dari kemungkinan terkena PJK. Anda perlu berkonsultasi dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
Sumber: https://hellosehat.com/penyakit/penyakit-jantung-koroner-pjk/
Komentar
Posting Komentar