Hipotensi
Darah rendah atau hipotensi adalah kondisi ketika tekanan darah berada di bawah 90/60 mmHg. Hipotensi umumnya tidak berbahaya dan dapat dialami oleh siapa saja. Namun pada beberapa orang, hipotensi dapat menyebabkan pusing dan lemas.Tekanan darah normal berkisar antara 90/60 mmHg dan 120/80 mmHg. Ketika tekanan darah berada di bawah rentang tersebut, maka seseorang dapat dikatakan menderita hipotensi. Meskipun umumnya tidak berbahaya, hipotensi dapat menjadi gejala dari suatu penyakit yang sedang diderita.
1. Penyebab Hipotensi
Tekanan darah dapat berubah sepanjang waktu, tergantung kondisi dan aktivitas yang dilakukan tiap orang. Kondisi ini merupakan hal yang normal, karena tekanan darah dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk pertambahan usia dan keturunan.
2. Pengobatan Hipotensi
Jika Anda mengalami hipotensi yang disertai gejala, tindakan pertama yang perlu dilakukan adalah duduk atau berbaring. Posisikan kaki lebih tinggi dari jantung dan pertahankan posisi tersebut selama beberapa saat. Jika gejala tidak juga mereda, maka perlu dilakukan penanganan oleh dokter.
Pengobatan hipotensi ditentukan berdasarkan penyebab yang mendasarinya. Tujuan pengobatan adalah untuk meningkatkan tekanan darah, meredakan gejala yang muncul, dan mengobati kondisi yang menyebabkan hipotensi.
Penanganan hipotensi yang utama adalah perubahan pola makan dan gaya hidup, seperti:
Hipotensi yang disertai gejala syok merupakan kondisi yang membutuhkan penanganan darurat. Dokter akan memberikan cairan infus, obat, hingga transfusi darah untuk meningkatkan tekanan darah, sehingga mencegah kerusakan fungsi organ.
Setelah menstabilkan tekanan darah, detak jantung, suhu tubuh, dan pernapasan pasien, dokter akan memberikan pengobatan untuk mengatasi penyebabnya. Misalnya, memberikan obat antibiotik untuk mengatasi infeksi yang sudah masuk ke dalam darah.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi saat tekanan darah berada pada nilai 130/80 mmHg atau lebih. Kondisi ini dapat menjadi berbahaya, karena jantung dipaksa memompa darah lebih keras ke seluruh tubuh, hingga bisa mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit, seperti gagal ginjal, stroke, dan gagal jantung. Penyebab dan Faktor Risiko Hipertensi
Tekanan darah tinggi seringkali tidak diketahui penyebabnya. Tetapi, ada beberapa kondisi yang dapat memicu tekanan darah tinggi, di antaranya:
Pengobatan hipotensi ditentukan berdasarkan penyebab yang mendasarinya. Tujuan pengobatan adalah untuk meningkatkan tekanan darah, meredakan gejala yang muncul, dan mengobati kondisi yang menyebabkan hipotensi.
Penanganan hipotensi yang utama adalah perubahan pola makan dan gaya hidup, seperti:
- Memperbanyak konsumsi makanan dengan kadar garam tinggi, karena garam dapat meningkatkan tekanan darah.
- Memperbanyak konsumsi cairan, karena cairan dapat meningkatkan volume darah dan membantu mencegah dehidrasi.
- Berolahraga secara teratur untuk meningkatkan tekanan darah.
- Menggunakan stoking khusus pada tungkai (stoking kompresi) untuk memperlancar aliran darah.
Hipotensi yang disertai gejala syok merupakan kondisi yang membutuhkan penanganan darurat. Dokter akan memberikan cairan infus, obat, hingga transfusi darah untuk meningkatkan tekanan darah, sehingga mencegah kerusakan fungsi organ.
Setelah menstabilkan tekanan darah, detak jantung, suhu tubuh, dan pernapasan pasien, dokter akan memberikan pengobatan untuk mengatasi penyebabnya. Misalnya, memberikan obat antibiotik untuk mengatasi infeksi yang sudah masuk ke dalam darah.
3. Pencegahan Hipotensi
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengurangi gejala hipotensi, yaitu:- Menghindari konsumsi minuman berkafein pada malam hari dan membatasi konsumsi alkohol.
- Makan dalam porsi kecil namun sering, dan tidak langsung berdiri setelah makan.
- Memposisikan kepala lebih tinggi ketika tidur (sekitar 15 cm).
- Berdiri secara perlahan dari posisi duduk atau berbaring.
- Menghindari terlalu lama berdiri atau duduk, dan menghindari duduk bersila.
- Tidak membungkuk atau mengubah posisi tubuh secara tiba-tiba.
- Menghindari mengangkat beban berat.
Hipertensi
Tekanan darah tinggi seringkali tidak diketahui penyebabnya. Tetapi, ada beberapa kondisi yang dapat memicu tekanan darah tinggi, di antaranya:
- Kehamilan
- Kecanduan alkohol
- Penyalahgunaan NAPZA
- Gangguan ginjal
- Gangguan pernapasan saat tidur.
- Lanjut usia
- Memiliki keluarga yang menderita hipertensi
- Memiliki kebiasaan merokok
- Jarang berolahraga.
1. Pengobatan dan Pencegahan Hipertensi
Menjalani gaya hidup sehat dapat menurunkan sekaligus mencegah hipertensi. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah:- Konsumsi makanan yang sehat.
- Menjaga berat badan ideal.
- Rutin berolahraga.
- Berhenti merokok.
Komentar
Posting Komentar