Letak jantung manusia berada pada dalam rongga dada agak ke sebelah kiri. Ukuran jantung manusia kurang lebih sama dengan kepalan masing – masing orang. Jantung manusia memiliki fungsi sebagai alat pemompa darah.
Jantung manusia tersusun atas tiga lapisan, yaitu endokardium, miokardium, dan perikardium. Adapun penjelasan dari masing – masing lapisan tersebut yaitu sebagai berikut.
Endokardium merupakan suatu selaput yang membatasi ruangan jantung. Lapisan endokardium ini banyak mengandung pembuluh darah dan saraf.
Miokardium merupakan otot jantung yang strukturnya lurik namun sifat kerja yang dimiliki yaitu autonom. Perikardium, merupakan suatu selaput pembungkus jantung yang memiliki fungsi untuk proteksi mekanis.
Ruang jantung terdiri dari empat bagian yaitu atrium dexter, atrium sinister, ventrikel dexter, dan ventrikel sinister. Masing – masing ruang dapat dijelaskan sebagai berikut.
Atrium dexter memiliki fungsi untuk menerima darah dari seluruh tubuh. Atrium sinister memiliki fungsi untuk menerima darah dari paru – paru.
Ventrikel dexter memiliki fungsi untuk memompa darah ke paru – paru. Ventrikel sinister memiliki fungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Lebih lanjut, tekanan sistole dan diastole orang yang sehat berkisar 120 mmHg dan 80 mmHg. Dalam keadaan normal jantung berdenyut 60-90 kali. Jika tekanan di atas normal maka seseorang dapat dikatakan hipertensi, namun jika di bawah normal dinamakan dengan hipotensi.
Pembuluh darah
Manusia memiliki pembuluh darah yang terdiri dari dua macam , yaitu pembuluh darah arteri dan pembuluh darah vena. Urutan pembuluh arteri dari yang paling besar ke yang kecil yaitu aorta, arteri, arteriola, dan vena.
Vena dibagi menjadi vena cava dan vena venula. Selain vena dan arteri ada pembuluh kapiler yang memiliki fungsi untuk menghubungkan antara arteri dan vena. Adapun perbedaan antara pembuluh darah arteri dan pembuluh darah vena dapat dijelaskan sebagai berikut.
Arteri memiliki dinding yang tebal dan elastis. Arah aliran dari arteri yaitu meninggalkan jantung. Tekanannya kuat, jika terpotong maka darah akan memancar.
Arteri banyak mengandung oksigen, kecuali arteri pulmonalis. Letaknya lebih ke dalam. Memiliki satu klep pada pangkal.
Vena memiliki dinding yang tipis dan kurang elastis. Arah aliran vena yaitu menuju ke jantung. Tekanannya lemah, dan jika terpotong akan menetes.
Vena banyak mengandung karbondioksida, kecuali pada vena pulmonalis. Letaknya dekat permukaan tubuh. Vena memiliki klep yang banyak di sepanjang vena.
Demikian pemaparan tentang struktur dan fungsi jantung, serta pembuluh darah. Selanjutnya akan dijelaskan tentang proses peredaran darah.
Proses Peredaran Darah
Peredaran darah manusia secara keseluruhan dapat dibedakan menjadi dua yaitu peredaran darah kecil dan peredaran darah besar.
Sistem peredaran darah kecil merupakan peredaran darah dari jantung ke paru – paru kembali lagi menuju jantung. Secara ringkas sistem peredaran darah kecil dapat dijelaskan sebagai berikut.
Darah dari bilik kanan atau ventrikel dekster keluar melalui arteri pulmonalis menuju ke paru – paru, terjadi pertukaran karbondioksida dengan oksigen. Kemudian, dari paru – paru darah kembali melalui vena pulmonalis menuju ke bilik kiri atau ventrikel sinister.
Sistem peredaran darah besar merupakan peredaran darah dari jantung atau ventrikel kiri beredar ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung atau atrium kanan.
Secara ringkas sistem peredaran darah besar dapat dijelaskan sebagai berikut. Darah dari ventrikel kiri masuk ke aorta dan ke arteri selanjutnya ke kapiler di seluruh tubuh. Dari kapiler seluruh tubuh ke venula dilanjutkan ke vena dan vena cava.
Sampai akhirnya, masuk ke jantung lagi pada bagian serambi kanan atau atrium dekster. Peredaran darah manusia dalam sekali beredar ke seluruh tubuh melewati jantung sebanyak dua kali. Pertama, saat dari paru – paru pada peredaran darah kecil.
Kedua, saat dari seluruh tubuh pada peredaran darah besar. Oleh sebab itu, peredaran darah manusia dinamakan dengan peredaran darah ganda.
Selain dikenal sebagai sistem peredaran darah kecil dan besar dikenal pula dengan sistem porta. Sistem porta pada manusia hanya dikenal dengan sistem porta hepatika.
Sistem porta hepatika merupakan sistem peredaran darah di mana darah dari usus sebelum kembali ke jantung masuk terlebih dahulu ke hati melalui vena porta dan kemudia keluar dari hati melalui vena hepatica (Cavendish dalam Susilowarno, 2007).
Setelah memahami tentang sistem peredaran darah, selanjutnya dijelaskan tentang peredaran getah bening sebagai berikut.
Peredaran Getah Bening
Peredaran getah bening atau limfe merupakan suatu sistem peredaran yang paralel dengan sistem peredaran darah. Pada peredaran getah bening yang diedarkan yaitu cairan limfe.
Cairan limfe ini berisi sel darah putih yang keluar dari sistem peredaran darah melalui pembuluh kapiler darah dan lemak yang diserap oleh pembuluh kill pada usus manusia.
Sistem peredaran getah bening ini memiliki fungsi untuk mematikan kuma penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Selain itu juga berfungsi untuk mengedarkan atau transportasi lemak ke seluruh tubuh.
Sistem peredaran getah bening ini tersusun atas kelenjar limfe, pembuluh limfe, dan cairan limfe. Struktur pembuluh limfe ini mirip dengan vena kecil dengan banyak klep. Akibatnya, nampak seperti rangkaian merjan.
Pembuluh limfe ini terletak di sela- sela otot dengan cabang halus dengan ujung yang terbuka. Hal ini dimakssudkan sebagai tempat masukknya cairan jaringan tubuh sebagai bahan pembentuk cairan limfe.
Pada sepanjang pembuluh limfe terdapat kelenjar- kelenjar limfe yang besar. Kelenjar ini berfungsi untuk menyaring kuman. Beberapa kelenjar limfe yang besar antara lain yaitu kelenjar limfe ketiak, leher, lipatan paha, lipat siku, lutut, tonsil atau amandel, selaput lendir usus, dan folikel bawah lidah.
Selanjutnya, pembuluh limfe ini dibedakan menjadi dua yaitu pembuluh limfe dada kanan dan pembuluh limfe dada kiri. Masing – masing pembuluh memiliki fungsi.
Pembuluh limfe dada kanan memiliki fungsi untuk menampung cairan limfe yang berasal dari kepala, leher, dada, dan tangan sebelah kanan. Pembuluh limfe itu bermuara pada vena di bawah selangka bagian kanan.
Sedangkan, pembuluh limfe bagian dada kiri memiliki fungsi untuk menampung limfe yang berasal dari kepala, leher, dada, dan tangan sebelah kiri serta bagian tubuh sebelah bawah. Pembuluh limfe tersebut bermuara pada vena di bagian bawah selangka kiri.
Peredaran limfe ini dimulai dari jaringan tubuh yang berupa cairan jaringan yang masuk ke pembuluh limfe halus dan berubah menjadi cairan limfe.
Lebih lanjut, beberapa pembuluh limfe lainnya bergabung dengan pembuluh limfe dada kanan yang bermuara pada vena di bawah selangka kanan. Kemudian, pembuluh limfe kiri yang bermuara pada vena di bawah selangka kiri.
Pendorong dari aliran getah bening dalam pembuluh darah getah bening ini berasal dari kontraksi otot rangka.
Setelah diberikan pemaparan tentang peredaran getah bening. Selanjutnya akan dijelaskan tentang penggolangan darah dan transfusi darah pada bagian selanjutnya.
Komentar
Posting Komentar