Langsung ke konten utama

Struktur dan Fungsi Jaringan Daun

Daun merupakan organ tumbuhan yang menempel pada batang. Daun berfungsi sebagai tempat melakukan fotosintesin Setiap tumbuhan memiliki bentuk, ukuran, dan warna daun yang khas untuk mencirikan tumbuhan tersebut.
Melalui pengamatan, kamu dapat membedakan antara daun dikotil dan monokotil. Pada tumbuhan .dikotil memiliki peruratan memata jala, sedangkan pada tumbuhan monokotil memiliki peruratan daun yang sejajar atau melengkung, seperti pada Gambar3.11 dan 3.12.
Struktur Dan Fungsi Jaringan Daun
Struktur Dan Fungsi Jaringan Daun
Bagaimana struktur anatomi daun, sehingga dapat melaksanakan fungsi fotosintesis dan pertukaran zat? Setiap struktur daun tersusun dari lapisan- lapisan sel yang menyusunnya. Lihat pada Gambar 3.13! Pada permukaan atas dan bawah daun terdapat lapisan tipis sel yang disebutdengan epidermis yang berfungsi untuk melindungi daun. Pada beberapa tumbuhan, daun dilapisi oleh lapisan kutikula serupa lilin.
Struktur Jaringan Daun
Struktur Jaringan Daun
Epidermis tersusun oleh selapis sel yang dinding selnya mengalami penebalan dari kitin (kutikula) atau kadang lignin. Kutikula ini berfungsi untuk mencegah terjadinya penguapan air yang terlalu besar pada daun. Epidermis terletak di baqian atas dan bawah daun. Epidermis pada beberapa tumbuhan mengalami modifikasi menjadi berbagai bentuk lain, misalnya menjadi stomata, trikoma, dan sel kipas, sehingga memiliki fungsi tambahan.
Stomata berfungsi untuk keluar masuknya udara. Stomata banyak ditemukan pada permukaan daun. Stomata terdiri atas lubang yang diapitoleh dua sel penutup. Pada lapisan di bawah jaringan epidermis ditemukan adanya jaringan mesofil, merupakan jaringan parenkim (jaringan dasar). Mesofil terletakdi antara epidermis atas dan epidermis bawah.

Mesofil pada daun dikotil berdiferensiasi menjadi dua parenkim.

  1. Parenkim palisade atau jaringan tiang yang terdiri atas sel-sel berbentuk silinder, tersusun rapat, dan mengandpng banyak kloroplas.
  2. Parenkim spons atau jaringan bunga karang yang tersusun dari sel-sel yang tidak teratur, tersusun renggang, dan mengandung lebih sedikit kloroplas.

Perhatian Struktur dan Fungsi Jaringan Daun

Klorofil (C55H7205N4Mg) atau zat hijau daun akan memberi warna hijau pada daun tumbuhan. Molekul klorofil adalah molekul utama yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis, karena klorofil ini berfungsi dalam menyerap cahaya merah, biru, dan ungu, serta memantulkan cahaya hijau dan sedikit kuning.
Mesofil pada monokotil tidak berdefensiasi menjadi jaringan tiang dan jaringan bunga karang, tetapi tersusun atas sel parenkim yang struktur dan ukurannya seragam. Di bawah jaringan mesofil ditemukan adanya berkas pengangkut pada daun dan membentuk bangunan yang kompleks yang disebut tulang daun.
Berkas pengangkut terdiri atas xilem dan floem. Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari tanah, sedangkan floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan. Untuk mengetahui struktur daun lakukan kegiatan berikut.
sumber : 
https://www.dosenpendidikan.co.id/struktur-dan-fungsi-jaringan-daun/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

katrol

1. Katrol Tetap   Katrol tetap  adalah katrol yang porosnya dipasang di suatu tempat yang tetap, sehingga katrol tidak dapat berpindah tempat saat digunakan . Pada katrol tetap, gaya kuasa yang dikeluarkan akan bernilai sama dengan berat bebannya. Hal ini yang menyebabkan  keuntungan mekanis katrol tetap bernilai satu . Katrol tetap biasanya sering kamu temukan pada tiang bendera dan sumur timba.   Sumur timba (Sumber: Ruangguru)   2. Katrol Bebas Berlawanan dengan katrol tetap, kalau  katrol bebas adalah katrol yang porosnya tidak dipasang di suatu tempat yang tetap, sehingga katrol dapat berpindah tempat atau bergerak bebas saat digunakan . Pada katrol jenis ini, gaya kuasa yang dikeluarkan untuk menarik bebannya bernilai setengah dari berat bebannya. Oleh karena itu,  keuntungan mekanis katrol bebas bernilai 2 . Katrol bebas biasanya ditemukan pada alat-alat pengangkat peti kemas di pelabuhan. Contoh katrol bebas pada alat konstruksi   (sumber: freepik.com)

Pengawet

Kerusakan makanan utamanya yang disebabkan karena terdapat mikroba (bakteri, jamur dan ragi). Untuk mengawetkan makanan, kita harus membunuh mikroba tersebut atau menyimpan makanan pada kondisi dimana mikroba tidak dapat berkembang biak dengan baik. Gula dan garam adalah pengawet alami yang telah digunakan sejak zaman dahulu, seperti pada manisan, asinana, telur asin, ikan asin dan lain-lain. Jika mikroba kontak dengan lauran gula atau garam yang pekat maka air akan mengalir dari mikroba ke larutan melalui membran selnya. Sehingga mikroba mengalami dehidrasi (kekurangan air) dan mati sehinga makanan tersebut tidak busuk. Tetapi pemakaian gula dan garam sebagai pengawet dapat mengakibatkan makanan terasa terlalu manis atau asin. Asam cuka adalah pengawet alami yang efektif karena mikroba tidak dapat tumbuh dengan baik pada kondisi asam. Asam cuka sering digunakan sebagai bahan pengawet untuk mentimun, bawang, cabe dan lain-lain: Asam benzoat /natrium benzoat, dipakai sebagai peng